Selasa, 15 November 2016

SEJARAH KOTA BENGKULU

Dimasa sebelum tahun 1685, di wilayah Bengkulu sekarang terdapat beberapa kerajaan kecil, yaitu disamping Kerajaan Empat Petulai, yang juga terkenal dengan Kerajaan Depati Tiang Empat dengan Rajo Depatinya di Pegunungan Bukit Barisan di daerah Rejang Lebong serkarang, ada di bagian pesisir Bengkulu Kerajaan Sungai Serut di Bengkulu, Kerajaan Selebar di daerah Lembak Bengkulu Utara,Kerajan Sungai Lemau di daerah Pondok Kelapa Bengkulu Utara, dan Kerajaan  anak Sungai di daerah Muko-Muko.

Kerajaan-kerajaan kecil tersebut, tidak terbentuk suatu Negara dengan kekuasaan mutlak. Kerajaan itu terdiri dari dusun-dusun yang dipimpin oleh seorang kepala yang dipilih oleh para penduduknya dan para kepala dusun secara sukarela menggabungkan diri pada kerajaan dan Raja adalah lambang kesatuan.


Menurut sejarah, Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi. Gubernur Inggris diperkenankan oleh Raja-raja Bengkulu untuk kembali ke Ujung Karang, pada waktu itu Pemerintah Inggris dipaksa untuk mendirikan pusat perdagangan yang diberi nama Pasar Marlborough, oleh orang Bengkulu lazim disebut Pasar Malabero yang merupakan cikal bakal Kota Bengkulu.

Sebelum Inggris datang ke  Bengkulu, di Bengkulu sudah ada Kerajaan-kerajaan yaitu Kerajaan Sungai Serut dan Kerajaan Sungai LemauKerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari Kerajaan Majapahit, sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo Maharaja Sakti yang berasal dari Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat.

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang yang memandangnya,  sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke Negeri Aceh. Oleh karena kecantikannya ini seorang putra Raja Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka.

Setelah lamaran (pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung, Putra Raja Aceh Kembali ke Negerinya, akan tetapi malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih, ketika Putra Raja Aceh datang lagi ke Kerajaan Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading Cempaka, Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru saja meninggal dunia.

Karena Karajaan Sungai Serut masih  dalam suasana berkabung, rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut.

Mendapat penolakan itu, Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh. Dalam perang yang tidak seimbang, karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan lebih siap, maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan membuat empang (blokade) ke hulu.

Dengan taktik blokade atau empang ke hulu Sungai Serut, tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya kembali ke Aceh. Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut masyarakat setempat menjadi Bengkulu. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1615 masehi.

Seusai perang, Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk. Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut. Putri Gading Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat. Bandar muara sungai serut berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu. Inggris menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh Kapten J. Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The CaesarThe Resolution dan The Defance.

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719, Inggris mendirikan Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet. Namun kerena kesombongan dan keangkuhan Joseph Collet, begitu Benteng Fort Marlborough selesai dibangun pada tahun 1719, rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu. Dalam pertempuran tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran Jenggalu. Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke Madras (India).

Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas di Desa Kandang, maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim disebut Pasar Malabero, sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut Bengkulu.

Pada zaman Belanda, Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat pemerintahan“GEWES BENCOOLEN” sampai akhirnya pemerintahan Belanda pada tahun 1942. Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan, karenanya tidak sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa.
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah DR.  AK. GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara.


Setelah Bengkulu menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968, Kota Bengkulu resmi menjadi ibukota provinsi Bengkulu. Berkenaan dengan sejarah berdirinya Kota Bengkulu, maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor  01 tahun 1991, bahwa setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota Bengkulu dengan MOTTO “SEIYO SEKATO KITO BANGUN BUMI PUTRI GADING CEMPAKA MENUJU KOTA SEMARAK (SEJUK, MERIAH, AMAN, RAPI DAN KENANGAN)”.

http://juragansejarah.blogspot.co.id/2011/12/sejarah-kota-bengkulu.html

WISATA ALAM KOTA BENGKULU

1. Pantai Panjang



Garis pantai yang sangat panjang sejauh 7 km adalah keunikan yang dimiliki tempat wisata di Bengkulu yang satu ini. Pantai Panjang terletak di kawasan strategis pariwisata Bengkulu, sebuah kawasan yang lengkap dengan fasilitas publik dan akomodasi yang lengkap. Dari pusat kota, hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk dapat sampai di Pantai Panjang ini, atau berjarak sekitar 3 km.
Objek wisata Bengkulu yang satu ini memiliki banyak fasilitas,dari penginapan, restoran dan cafe, pusat perbelanjaan, arena bermain anak, hingga fasilitas olah raga. Pantai Panjang adalah salah satu pesona wisata di Bengkulu yang populer. Bagi masyarakat lokal, pantai ini adalah juga salah satu pusat terapi dengan berjogging pagi atau sore hari di lintasannya.
Pohon cemara dan Pohon pinus yang tumbuh di sepanjang bibir pantai adalah daya tarik lain yang melengkapi keindahan panorama matahari tenggelam di kawasan pantai. Pantai Panjang memiliki pasir putih yang halus sehingga saat berjalan maka pasirnya tidak akan mengotori kaki. Berolahraga di pantai ini merupakan kegiatan yang tepat karena di sepanjang pantai tersedia Joging Treck.
Penggemar volly pantai dapat bermain di lapangan yang dibangun di atas pasir-pasir alami, pecinta surfing pun memiliki titik sendiri untuk menaklukan ombak bersama papan selancarnya. 

2. Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu


Bung Karno menempati rumah ini pada tahun 1938 – 1942. Di Bengkulu pula Sang Proklamator bertemu dengan Fatmawati, gadis asli Bengkulu yang kemudian menjadi istrinya sekaligus sang penjahit Bendera Sang Saka Merah Putih saat Proklamasi 17 Agustus 1945. Objek wisata di Bengkulu ini menyimpan benda-benda peninggalan Bung Karno yang memiliki nilai sejarah sekaligus menemani Bapak Proklamator dalam menyusun strategi-strategi perjuangan selama di pengasingan. Ada sepeda ontel kesayangan Bung Karno, koleksi buku, hingga surat cinta Bung Karno untuk Ibu Fatmawati.

Pada awalnya, rumah ini adalah milik pengusaha Tionghoa bernama Tan Eng Cian yang bekerja saat itu sebagai penyumplai sembako untuk Pemerintah Belanda. Lalu, Belanda menyewanya untuk menempatkan Bung Karno di rumah tersebut selama diasingkan di Bengkulu. Untuk dapat masuk, harus membayar tiket masuk Rumah Pengasingan Bung Karno sebesar Rp 5000 per orang.

3. Benteng Marlborough



Benteng pertahanan kekuasaan Inggris di kawasan pantai barat Sumatera dan sekaligus untuk mempertahankan Bengkulu sebagai daerah monopoli lada dan perdagangan. Benteng Marlborough dibangun oleh East India Company (EIC) tahun 1713-1719 pada masa kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. Benteng ini dianggap sebagai benteng terkuat kedua milik Inggris di wilayah timur setelah benteng St. George di Madras, India.
Tempat wisata di Bengkulu yang satu ini adalah wisata sejarah yang menarik, dapat menyaksikan sebuah benteng yang berdiri kokoh di lahan seluas 44.100 m persegi dengan panjang 240,5 m dan lebar 170,5 m, menghadap ke arah selatan dan membelakangi Samudra Hindia. Bentuk arsitektur bangunan Benteng Marlborough ini mirip kura-kura, terdapat jembatan yang menghubungkan bagian kepala dan badan, sebuah jembatan di atas parit yang membentuk ekor dan jembatan yang menghubungkan jalan masuk dengan bagian luar.

4. Pantai Tapak Paderi



Pantai ini terhubung dengan Pantai Panjang dan Pantai Jakat di Bengkulu, sebuah pantai yang pada awal mulanya adalah pusat pelabuhan laut pertama di Bengkulu serta menjadi penunjang transporasi laut pemerintah Inggris di Bengkulu pada masa itu yang berjarak 100 meter dari Benteng Marlborough.
Sunset yang begitu indah adalah pesona yang dapat Anda temukan di tempat Wisata Bengkulu yang satu ini. Dari bagian atas Tapak Paderi, dapat menyaksikan keindahan laut Bengkulu. Berjalan-jalan kaki di sekitar pantai atau menikmati jagung bakar di pantai ini adalah kegiatan menarik yang dapat dinikmati. Objek wisata di Bengkulu yang satu ini memiliki garis pantai yang panjang dan menawan, tidaklah mengherankan jika Pantai Tapak Paderi ini ramai dengan kunjungan orang.

5. Pulau Tikus



Pulau Tikus ini memiliki luas lahan sekitar 1,5 Ha, sebuah pulau di Bengkulu yang dikelilingi terumbu karang yang luas dan secara alami melindungi pulau dari abrasi akibat gelombang yang besar. Panorama pulau yang indah, air laut yang jernih, dan kegiatan snorkel untuk menyaksikan pesona batu karang yang indah serta  ikan-ikan laut penuh warna adalah beberapa hal yang paling memikat di objek wisata Bengkulu yang satu ini.
Terletak 10 km di arah barat dari kota Bengkulu, Pulau Tikus adalah sebuah pulau yang terhubung langsung dengan Samudera Hindia. Kamu dapat sampai di salah tempat wisata di Bengkulu ini dengan menyewa kapal nelayan di pantai Jakat, dengan durasi waktu perjalanan sekitar 1 jam. Jika menyewa boat untuk pergi ke Pulau Tikus, akan memakan waktu sekitar 40 menit dari Pelabuhan Pulau Baai. Pulau Tikus dulunya adalah tempat kapal-kapal untuk berlabuh dan berlindung dari hantaman badai ombak laut Samudra Indonesia.
Tetapi, ulah manusia yang merusak ekosistem terumbu karang di kawasan Pulau Tikus membawa dampak negatif bagi kelangsungan salah satu tempat wisata Bengkulu tersebut. Yang paling mencolok adalah semakin berkurangnya luas Pulau Tikus karena mengalami abrasi yang berlangsung makin cepat dari tahun ke tahun.

http://www.infowisatalengkap.com/daftar-tempat-wisata-di-bengkulu-yang-wajib-dikunjungi/

KEBUDAYAAN KOTA BENGKULU

1. Rumah Adat


Rumah adat daerah Bengkulu dinamakan Rumah Rakyat. Rumah Rakyat merupakan rumah panggung yang terdiri dari 3 kamar yaitu, kamar orang tua, kamar gadis, dan kamar bujang. Kolong dibawahnya untuk penyimpanan kayu dapur dan barang lainnya. Pada pintu masuk ruang tengah terdapat gambar Buraq, pertanda ketangguhan hati penduduknya menjalankan agama islam.
Rumah Rakyat terbuat dari kayu meranti dan dilengkapi dengan tangga masuk dari semen. Pada tiang depan rumah disebalah kiri biasanya terdapat tanduk kerbau. Hal ini menunjukkan bahwa yang punya runah pernah mengadakan upacara atau pesta perkawinan. Jumlah tanduk sesuai pula dengan banyaknya upacara atau pesta yang telah diadakan.

2. Pakaian Adat


Pakaian adat yang dipakai kaum pria dari daerah Bengkulu adalah mahkota deangan gunjai-gunjainya (pita) serta baju model jas tertutup. Ia juga memakai kalung bersusun, kain songket yang melingkar di pinggang dan celana sebatas lutut.
Sedangkan wanitanya memakai baju kurung yang disuji dan berkain songket. Ia juga memakai mahkota, kalung bersusun serta gelang pada kedua belah tangan. Pakaian ini dipakai untuk upacara pernikahan.












3. Tari-tarian Daerah Bengkulu
a. Tari Andun dari Bengkulu Selatan, ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
b. Tari Bidadari Teminang Anak, dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tari adat ini berasal dari Rejang Lebong.
c. Tari Lanan Belek, tari ini diangkat berdasarkan cerita rakyat tentang seorang bidadari yang terpaksa tertinggal, karena saat lagi mandi bersama-sama temannya yang lain selendangnya diambil orang. Suatu saat selendangnya ditemukan kembali dan bidadari tersebut kembali pulang meninggalkan si pemuda yang mendendam rindu.

d. Tari Tabot, adalah  tari upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Hasan dan Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).



Tari Tabot


4. Senjata Tradisional


Senjata tradisional Bengkulu : keris, kuduk, badik, dan rudus. Keris adalah senjata tradisional daerah Bengkulu. Keris yang dianggap keramat atau pemberani, panjangnya 13 jari, dan dipakai oleh kepala adat atau hulubalang. Keris diperguanakan untuk perang, membela diri, dan perlengkapan upacara adat.
Kuduk adalah sejenis keris yang berlekuk, bermata satu dengan punggung yang agak tebal. Sarungnya memakai centalan dan dipakai untuk membela diri dan berburu.
Badik juga sejenis keris dengan bentuk lurus dan bermata satu. Diapakai untuk berburu dan sebagai perlengkapan upacara adat.
Rudas adalah sejenis pedang yang terdiri dari mata, ulu, dan sarung. Dipergunakan untuk berperang, membela diri dan kelengkapan pada upacara penobatan datuk (kepala adat).

5. Suku : Suku dan marga yang terdapat di daerah Bengkulu adalah Melayu, Rejang, Lebong, Enggano, Sekah, dan lain-lain.

6. Bahasa Daerah : Melayu, Rejang Lebong, Enggano.


http://www.kebudayaanindonesia.com/2013/05/bengkulu.html

MAKANAN KHAS BENGKULU

1. Pendap


Pendap merupakan salah satu makanan khas yang dikenal hampir sebagian besar masyarakat tiap kabupaten di Provinsi Bengkulu, apalagi jenis makanan ini pernah menjadi tema salah satu lagu yang dirilis dalam album lagu daerah Bengkulu sekitar tahun 1990-an. Menurut pengusaha pendap di Kelurahan Pasar Bengkulu, pendap terbuat dari bumbu-bumbu yang beraneka ragam, seperti bawang putih, kencur, dan cabai giling. Kemudian, bahan-bahan itu dicampur merata dengan parutan kelapa muda. Bumbu yang bercampur dengan parutan kelapa muda selanjutnya dibungkus daun talas, dimasukkan sepotong ikan, lalu direbus selama 8 jam. Dengan racikan bumbu dan bahan tersebut akhirnya pendap memiliki rasa pedas dan gurih, sehingga sangat pas untuk lauk makan nasi yang bisa meningkatkan selera makan seseorang.

2. Gulai Kemba’ang


Masakan tradisional khas daerah Bengkulu lainnya yakni Gulai Kemba’ang. Hanya saja masakan ini lebih dikenal masyarakat di wilayah Kabupaten Mukomuko, karena banyak versi mengatakan bahwa gulai kemba’ang berasal dari daerah itu. Gulai kemba’ang ini terbuat dari iga sapi dan racikan beberapa jenis bumbu dan memiliki rasa yang gurih. Gulai kemba’ang ini merupakan salah satu masakan khas daerahnya. Gulai Kemba’ang merupakan salah satu menu spesial yang kerap dibuat pada bulan puasa ataupun lebaran. Masakan itu sangat cocok disantap sehabis buka puasa ataupun sahur dan dapat membangkitkan nafsu makan yang menyantapnya.

3. Tempoyak


Tempoyak bukan berasal dari Provinsi Bengkulu, tapi tempoyak sudah menjadi salah satu makanan khas seluruh etnis masyarakat Bengkulu. Hanya saja tempoyak yang terbuat dari fermentasi durian yang memiliki keasaman dan aroma yang terkadang menyengat, sehingga aroma itu tidak terlalui disukai pengkonsumsinya. Maka dari itu tempoyak kerap dijadikan bumbu masakan. Tempoyak diriwayatkan dalam Hikayat Abdullah sebagai makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi berkunjung ke Terengganu (sekitar tahun 1836), ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas dari Malaysia.

4. Lema

Jenis makanan ini memiliki beberapa kesamaan dengan tempoyak, yang mana Lema dibuat dengan proses fermentasi, tak ayal proses itu juga menyebabkan lema memiliki keasaman dan aroma yang cukup menyengat indra penciuman. Di Provinsi Bengkulu, lema sebagian besar hanya dikenal oleh masyarakat suku Rejang dan menjadi makanan khas masyarakat tersebut. Lema terbuat dari adonan rebung (bambu muda) yang kemudian dicincang dan dicampur ikan yang hidup di air tawar. Selanjutnya adonan itu disimpan ke dalam wadah yang dilapisi dengan daun pisang dan ditutup rapat minimal tiga hari sebagai bentuk proses fermentasi. Lema merupakan salah satu komoditi ekspor ke Jepang dengan kemasan kornet, meskipun banyak juga suku bangsa Rejang yang tidak mengetahui hal itu. Saat ini lema telah dijadikan makanan pengganti dan merupakan makanan favorit yang dikenal secara internasional di Jepang.

5. Kue Tat


Salah satu jenis masakan berupa kue yang terkenal di Provinsi Bengkulu adalah kue Tat. Yang mana kue ini merupakan salah satu kue khas Bengkulu, pada umumnya kue ini lebih kerap ditemui ditengah-tengah masyarakat saat perayaan seperti pernikahan ataupun hari raya besar umat Islam. Jangan membayangkan kue tat ini sama dengan kue tart yang biasa disajikan saat pesta ulang tahun zaman sekarang, karena memang berbeda. Kue Tat ini terbuat dari campuran tepung gandum, gula pasir, telur ayam dan mentega. Menariknya, dalam pembuatan kue ini harus memiliki keterampilan khusus dan oleh orang yang berpengalaman, dalam artian pembuatannya tidaklah mudah karena adonan dari bahan campuran tersebut harus sesuai dengan takaran. Dalam pembuatan kue ini biasanya ada yang berukuran besar dan ukuran kecil, yang besar berbentuk segi empat dan diatasnya dihiasi dengan parutan nanas ataupun kelapa dicampur gula merah yang bertujuan mempermanis penampilan dan menambah kenikmatan rasanya. Menurut cerita, kue ini merupakan makanan khas para raja di Bengkulu pada zamannya.

6. Bagar Hiu


Makanan khas Bengkulu adalah Bagar Hiu. Seperti namanya makanan ini berbahan ikan Hiu, biasanya masyarakat menggunakan Hiu jenis punai ataupun Hiu tanduk karena aroma dari ikan Hiu jenis tersebut tidak terlalu amis dan kulitnya terbilang lembut ketimbang Hiu jenis lainnya. Bagar Hiu ini terbuat dari bahan daging ikan Hiu, ketumbar bulat, pala, cengkeh, kayu manis, asam jawa, lengkuas, cabai, bawang putih dan merah serta kelapa goreng yang bergungsi untuk mengentalkan masakan Bagar Hiu. 

7. Lepek Binti


Lepek Binti juga merupakan salah satu masakan tradisional khas Bengkulu. Lepek binti dalam pembuatannya yang perlu dihangatkan didalam bungkus daun pisang tersebut berbahan tepung ketan, garam, santan yang didalamnya diisi dengan gilingan daging sapi bercampur bumbu berupa santan, lengkuas dan daun salam. Sekarang ini lepek binti tak jarang dibuat oleh masyarakat untuk menambah pendapatan ekonomi. Yang mana bagi pengrajin jenis makanan ini, setelah dibuat mereka menjualnya melalui berdagang keliling. Biasanya lepek binti ini kerap ditemuan ketika bulan puasa, yang manalepek ini juga merupakan salah satu menu dalam buka puasa 

http://www.inzonia.com/in-food/yuk-kita-mengenal-5-makanan-khas-daerah-bengkulu/

LAGU DAERAH BENGKULU BESERTA LIRIK

1. PANTAI PANJANG
    Pantai Panjang Pantai Bengkulu
    Pantai Nan Elok Untuk Tamasya
    Sejak Dahulu Pantai Bengkulu
    Di Hari Minggu Orang Kesitu

    Dari Tengah Ketepi
    Ombak Datang Menepi   
    Dipantai Derai Bederai
   
    Pantai Panjang Dahulu Kalo
 
    Gading Cempaka Kini Namonyo


2.  PANTAI MALABERO   
    Pasang kering hari minggu pulo
    Bujang gadisnyo pai bemain
    Rami - rami diate karang
    Elok nian pemandangan alamnyo

    Taman laut ikan kek karangnyo
    Hati siapo idak kan tenang
    Badan litak ubek segiyo
    Yoooo bemain..... bemain di tepi pantai malabero

    Bilo pasang kering oy lemak nian
    Pemandangannyo yang indah elok nian
    Malabero pantai di Bangkahulu
    La tekenal sejak jaman dulu
    Tempek bemain beriang - riang hati sedih beganti senang


3. IKAN PAIS
    Ikan pais, lemak rasonyo

    Makan kek nasi putih paneh-paneh
    Ulam kek jering mudo
    Ikan pais, kelaponyo mudo

    Dibungkus daun talas rapi-rapi
    Kebek kek tali mesiang
    Rasonyo oii lemak nian
    Badan keringek rintik-rintik

    Nasi sepiring sudah habis, raso ndak tambuh
    Rasonyo oii lemak nian
    Badan keringek rintik-rintik
    Sambalnyo pedeh tambuh lagi, habis segalo

4. BERKATAK KURAK KARIAK
    Bekatak kurak kariak nyemuni di ghupun seghai
    Katau kakak ai mela baliak katau ading kelau kudai
    Bekatak kurak kariak melumpat ke dalam payau
    Ulam pepat kakak ngajak baliak tapi ading lum nyerilau

    Kurak kariak, kurak kariak luluak itu muni bekatak
    Mela baliak, mela baliak tapi ading lum kila galak
    Bekatak kurak kariak nyemuni di ghupun seghai
    Katau ading lum ndak baliak ndak nunggu cecirut kudai
    (Ulang)

5. TABOT
    Tanggal satu muharam,tabot mengambil tanah

    Dalam gerga boneka tanah terletak
    Ratusan dol mengegar selamo sepuluh hari itu
   
    Tamatam suvena suwari irama gendangnyo

    Tari uli adatnyo diiringi tabuh suwena

    Bunyi suling merayu-rayu ligat nang menari
 
    Duduk penja teradat tanggal limo muharam

    Malamnyo itu kelak tabot menjara
    Hari tabot tebuang

 
    Hari bulan sepuluh muharam

    Diarak ke padang karbela usailah cerito
    Bulan tabot bengkulu kesenian asli pusako 
    Dol ke tasa betalu-talu dak pacak dilupo